Selain
dari beberapa bentuk munada yang telah saya tulis dalam artikel sebelumnya,
juga terdapat munada yang harus ada Al dan hukumnya rofa’, tanda rofa’nya
sesuai dengan bentuk kalimatnya. namun sebelum saya menulis munada tersebut,
perlu diketahui pula bahwa اَللَّهُمَّ asalnya يَا اَللَّهُ . dasarnya
وَالْأَكْثَرُ اللَّهُمَّ فيِ التَّعْوِيْضِ #
وَشَدَّ يَاللَّهُمَّ فِيْ قَرِيْضِ
اَللَّهُمَّ gantinya يَااَللَّهُ # يَاللَّهُمَّ ada tapi tak berlaku
Berikut ini adalah munada ( yang dipanggil ) harus ada Al dan hukumnya rofa’, yaitu apabila munada tersebut berada setelah huruf nida’ di bawah ini:
اَيُّهَا،
ايَّتُهَا، يَا ايُّهَا، يَا اَيَّتُهَا
Contoh
يَا اَيُّهَا
النَّاسُ، يَا اَيُّهَا الْإِنْسَانُ، يَا اَيُّهَاالنَّبِيُّ
Contoh di atas setelah huruf
nida’ ada Al dan rofa’, tanda rofa’nya dengan dlommah.
Dasarnya
وَاَيُّهَا
مَصْحُوْبَ بَعْدُ صِفَةْ # يَلْزَمُ بِالرَّفْعِ لَدَى ذِيْ الْمَعْرِفَةْ
Al dan rofa’ itu wajib bacaanya #
setelah اَيُّهَا yang jadi shifatnya
Perlu diingat tanda rofa’ tidak
mesti dlommah, akan tetapi sesuai dengan bentuk kalimatnya sebagaimana contoh
di bawah ini:
يَا اَيُّهَا
الَّذِيْنَ، يَا اَيُّهَا الْكَافِرُوْنَ
اَلَّذِيْنَ ada Al-nya dan hukumnya rofa’. tanda rofa’ tetap
karena isim maushul hukumnya mabni. dasarnya
وَكَنِيَابَةٍ عَنِ الْفِعلِ بِلاَ #
تَأَثُّرٍ وَكَافْتِقَارٍ أُصِّلاَ
الْكَافِرُوْنَ ada Al-nya dan hukumnya
rofa’. tanda rofa’nya wawu karena jamak mudzakkar salim. dasarnya
وَارْفَعْ بِوَاوٍ وَبِيَااجْرُرْ
وَانْصِبِ # سَلِمَ جَمْعِ عَامِرٍ وَمُذْنِبِ
وَشِبْهِ ذَيْنِ
وَبِهِ عِشْرُوْنَ # وَبَابُهُ اُلْحِقَ وَالْأَهْلُوْنَ
أُولُوْا
وَعَالَمُوْنَ عِلِّيُّوْنَ # وَأَرَضُوْنَ شَدَّ وَالسِّنُوْنَ
Contoh
uraian
يَا
اَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوا
يَا اَيُّهَا adalah huruf
nida, semua huruf termasuk huruf nida hukumnya mabni. dasarnya
وَكُلُّ
حَــرْفٍ مُسْتَحِقٌّ لِلْبِنَــا # وَالْأَصْــلُ فِي الْمَبْنِيِّ أَنْ
يُسَـــــــكَّنَ
Dan semua huruf hukumnya mabni #
Sukun jadi tanda aslinya mabni
يَا اَيُّهَا mabni sukun
الَّذِيْنَ adalah isim
maushul, isim maushul hukumnya mabni. dasarnya
وَكَنِيَابَةٍ عَنِ الْفِعلِ بِلاَ #
تَأَثُّرٍ وَكَافْتِقَارٍ أُصِّلاَ
Dan serupa
di dalam butuh sambungan # Contoh maushul mu’rob tanpa kesamaan
الَّذِيْنَ mabni fathah
الَّذِيْنَ Al-nya adalah Al zaidah lazimah.
dasarnya
وَقَدْ تُزَادُ لاَزِمًا كَالَّذِيْ # وَالْاٰنَ وَالَّذِيْنَ ثُمَّ اللَّاتِيْ
Tambahan AL dengan lazim di اَلَّتِيْ # اَلْاَنَ dan maushul seperti اَللَّاتِيْ
الَّذِيْنَ adalah isim
karena berada setelah huruf nida’. dasarnya
بِالْجَرِّ
وَالتَّنْوِيْنِ وَالنِّدَا وَاَلْ # وَمُسْنَدٍ لْلْإِسْمِ تَمْيِيْزٌ حَصَلْ
Tanda isim dengan jar tanwin Al
nida’ # Dan musnad ilaih contoh fa’il mubtada’
الَّذِيْنَ harus ada Al dan
hukumnya rofa’ karena berada setelah huruf nida’ اَيُّهَا . dasarnya
وَاَيُّهَا
مَصْحُوْبَ بَعْدُ صِفَةْ # يَلْزَمُ بِالرَّفْعِ لَدَى ذِيْ الْمَعْرِفَةْ
Al dan rofa’ itu wajib bacaanya #
setelah اَيُّهَا yang jadi shifatnya
اَمَنُوا adalah shilah karena
berada setelah maushul. dasarnya
وَكُلُّهَا يَلْزَمُ بَعْدَهُ صِلَةْ #
عَلَى ضَمِيْرٍ لاَئِقٍ مُشْتَمِلَةْ
Setelah maushul harusnya ada shilah # Mengandung
dlomir dan shilah bentuk jumlah
Shilah
bentuk jumlah. dasarnya
وَجُمْلَةٌ اَوْ شِبْهُهَا الَّذِيْ وُصِلْ # بِهِ
كَمِنْ عِنْدِ الَّذِى ابْنُهُ كُفِلْ
Jumlah dan yang menyamai dengan jumlah # Bentuk jar
majrur dan dlorof jadi shilah
*Bentuk jumlah seperti lafadz اَمَنُوا akan dibahas berikutnya karena fi’il materi
jilid empat.
Silahkan
pelajari yang ada di buku amtsilati dengan cermat dan berulang. pebanyak
praktik atau mengurai dari setiap kata yang anda temui.
Semuga artikel ini bisa membantu menambah pengetahuan
di dalam belajar metode amtsilati. semuga pula bermanfaat dan barokah. Aaamiin
Kritik,
saran, tanggapan anda bisa anda tulis di kolom komentar atau via wa:
0852 5971
7000
Penulis: Moh Mahfudz Rozy
Support dakwah dengan infaq: BSI Rek 1177974474 an. MOH MAHFUDZ ROZY