BELAJAR AMTSILATI

iklan

TEAT

Pondok Pesantren Takhasshush DARUL KHIDMAH Beddian Jambesari Darussholah Bondowoso Jawa Timur. Belajar amtsilati online/offline 0852 5971 7000, fb/yt: moh mahfudh rozy, follow/ikuti: ig/tk/snackvideo: mahfudhrozy, fb: amtsilati indonesia

Selasa, 26 April 2022

Pengenalan Mubtada' ( Amtsilati Jilid 3 Bab I ) bagian ke2

Bondowoso, Amtsilati.com

AMTSILATI JILID 3

BAB I

MUBTADA’  ( Bagian keII )

Dalam memulai amtsilati jilid 3 bagi santri atau pelajar pemula sebaiknya di awali dengan rumus utama, rumus A1, rumus A2 dan dilanjutkan rumus A3 yang memang menjadi materi jilid 3 amtsilati.

Rumus Utama:

Bedakan setiap lafadz antara: a. isim b. fi’il c. huruf.

Isim: menunjukkan kata benda ( lafadz yang menunjukkan arti benda ) seperti قَلَـمٌ artinya pena. pena adalah benda, maka lafadz قَلَـمٌ selain tanda isimnya tanwin juga dapat ditentukan dari arti yag menunjukkan benda.

Fi’il:  menunjukkan kata kerja ( lafadz yang menunjukkan arti kerja ) contoh كَتَبَ artinya menulis. menulis sebuah pekerjaan, maka lafadz كَتَبَ selain tanda – tanda yang lain sudah dapat diketahui fi’il sebab menunjukkan arti kerja.

Huruf: selain dari keduanya, artinya tidak menunjukkan arti benda dan tidak pula menunjukkan arti kerja. contoh: مِنْ artinya dari. dari ini tidak bisa dikatakan kata benda dan kata kerja, kalau difahami sekilas seakan – akan menunjukkan pekerjaan. dari masih butuh pada kalimat yang lain. bisa dari sekolah, bisa juga dari tumbuh – tumbuhan dan lain sebagainya. cara mudahnya memahami huruf adalah tidak bisa dimasuki tanda – tanda isim dan tanda – tanda fi’il.

Karena pembahasan amtsilati itu pengenalan pertama kali isim, maka tentu yang dikenali adalah isim. apabila yang dikenali lafadz tersebut adalah isim maka kemudian dilanjutkan ke rumus A1, A2, A3.

Rumus A1:

Tentukan isim antara: Makrifat atau nakiroh, mabni atau mu’rob, mudzakkar atau muannats, mufrod, mtsanna atau jamak.

Semua ini pembahasannya sudah selesai di jilid 2. untuk lebih jelasnya silahkan kunjungi link artikel sebelumnya sesuai dengan apa yang diinginkan.

Dalam rumus A1 inilah menjadi bahan materi dalam menentukan mubtada’ yaitu makrifat. makrifat di awal kalimat menjadi mubtada’. berarti jelas harus kenal dan hafal isim – isim makrifat.

Foto: Santri yayasan pendidikan islam dan sosial DARUL KHIDMAH Beddian Jambesari Darussholah Bondowoso Jawa Timur ( Pembina penulis artikel ini ). sedang mengikuti giat pesrom 1443 hijriyah / 2022 masehi

dilanjutkan rumus berikutnya yaitu rumus A2.

Rumus A2:

Tentukan isim antara: isim fa’il. isim maf’ul, mashdar. atau bukan isim fa’il bukan isim maf’ul dan juga bukan mashdar. jika demikian ( tidak sesuai dengan wazan – wazan yang ada ) maka yang menentukan adalah kamus.

Yang ditentukan kamus: mashdar madly tiga huruf, mashdar mim, jamak taksir jamid. artinya apabila ternyata dalam rumus A2 tidak sesuai dengan wazan – wazan baik isim fa’il, isim maf’ul dan mashdar, maka pilihannya salah satu yang ditentukan oleh kamus.

Sekarang kita lanjutkan ke rumus A3

Rumus A3:

Jadikan susunan lafadz atau kata menjadi: Baca dari kanan

Amtsilati


Bayangan titik atau koma:

مَـا، مَنْ، لاَ، هَلْ، أَ، بَلْ، أَمَّـا، وَلَكِنْ، وَ، فَ، ثُمَّ، أَلاَ، إِنَّمَـا

Termasuk titik atau koma semua ‘amil nawasikh dan kesempurnaan jumlah.

Apabila terdapat dua titik maka sebutannya titik koma seperti:

وَاَمَّـا، فَاَمَّـا، وَإِنَّمَـا، وَاّنَّ، فَإِنَّ، وَكَانَ

Contoh susunan mubtada’ yang tidak di awali titik atau koma

Makrifat karena dlomir:

هُوَ عَـالِمٌ فِي عِـلْمِ النَّحْوِ

Adapun dia satu laki – laki itu orang yang ‘alim dalam ilmu nahwu

Uraian:

هُوَ adalah dlomir munfashil untuk mufrod mudzakkar ( satu orang laki – laki )

Semua dlomir hukumnya mabni

وَكُلُّ مُضْمَرٍ لَهُ الْبِنَا يَجِبْ # وَلَفْظُ مَا جُرَّ كَلَفْظِ مَا نُصِبْ

Semua dlomir juga mabni hukumnya # Lafadz jarnya seperti lafadz nashabnya

هُوَ mabni fathah

هُوَ adalah termasuk isim makrifat, makrifat karena dlomir. dasarnya

وَغَيْرُهُ مَعْرِفَةٌ كَهُمْ وَذِيْ # وَهِنْدَ وَابْنِ وَالْغُلاِمِ وَالَّذِيْ

Makrifat yaitu selain nakiroh # Dlomir nama Al maushul mudlof isyaroh

Makrifat di awal kalimat menjadi mubtada’. dasarnya

مُبْتَـدَاءٌ زَيْدٌ وَعَـاذِرٌ خَـبَرْ # إِنْ قُلْـتَ زَيْـدٌ عَـاذِرٌ مَنِ اعْتَـدَرْ

Kebanyakannya awal kalam mubtada’ # Bila isim khobar setelah mubtada’

Artinya: Banyak awal kalimat yang berupa isim makrifat itu menjadi mubtada’ dan lafadz setelahnya menjadi khobar.

Mubtada’ hukumnya rofa’. dasarnya

وَرَفَعُـوْا مُبْتَـدَاءً بِالْإِبْتِـدَاءْ # كَذَاكَ رَفْـعُ خَـبَرٍ بِالْمُبْتَـدَاءْ

Sebab jadi awalan mubtada’ rofa’ # Sebab adanya mubtada’ khobar rofa’

Artinya: Mubtada’ hukumnya rofa’, yang merofa’kan adalah ‘amil ibtida’. sedangkan yang merofa’kan khobar adalah mubtada’

هُوَ tanda rofa’nya tetap ( mabni karena dlomir ). maka هُوَ dalam susunan ini disebut dalam mahal rofa’ menjadi mubtada’.

عَـالِمٌ menjadi khobar, sebab setelah mubtada’ dan pantas bermakna itu atau adalah.

Khobar adalah bagian yang menyempurnakan faidah sehingga kalimat tersebut dapat difahami. dasarnya

وَالْخَـبَرُ الْجُـزْءُ الْمُتِمُّ الْفَائِدَةْ # كَاللهُ بَـرٌّ وَالْأَيَـادِيْ شَـاهِدَةْ

وَمُفْـرَدًا يَأْتِيْ وِيَأْتِيْ جُمْـلَةْ # حَـاوِيَةً مَعْنَى الَّذِيْ سِيْقَـتْ لَهْ

Khobar bagian penyempurna faidah # Macamnya khobar mufrod dan khobar jumlah

Artinya: Khobar adalah bagian yang menyempurnakan faidah sehingga kalimat bisa difahami, khobar ada dua ada khobar mufrod dan ada khobar jumlah ( akan dijelaskan berikutnya )

عَـالِمٌ menjadi khobar, khobar hukumnya rofa’. dasarnya

وَرَفَعُـوْا مُبْتَـدَاءً بِالْإِبْتِـدَاءْ # كَذَاكَ رَفْـعُ خَـبَرٍ بِالْمُبْتَـدَاءْ

Sebab jadi awalan mubtada’ rofa’ # Sebab adanya mubtada’ khobar rofa’

Yang merofa’kan khobar adalah mubtada’

عَـالِمٌ tanda rofa’nya dengan dlommah karena isim mufrod. dasarnya

فَارْفَعْ بِضَمٍّ وَانْصِبَنْ فَتْحًا وَجُرّ # كَسْرًا كَذِكْرُ اللَّهِ عَبْدَهُ يَسُرّ

وَاجْزِمْ بِتَسْكِيْنٍ وَغَيْرُ مَا ذُكِرْ # يَنُوْبُ نَحْوُ جَااَخُوْا بَنِيْ نَمِرْ

Rofa’ dlommah nashob fathah jazem sukun # Jer kasroh dzikirlah Allah dengan tekun

عَـالِمٌ dengan tanwin karena tidak ada Al. dasarnya

وَيُخْذَفُ التَّنْوِيْنُ فيِ الْإِسْمِ إِذَا # دَخَلَ فِيْهِ اَلْ وَبِالْعَكْسِ كَذَا

Isim jika ada AL tanwin dibuang # Bila tidak ada Al tanwin dipasang

فِي عِـلْمِ النَّحْوِ  dalam susunan ini sebagai pelengkap.

Kesimpulan:

Makrifat di awal kalimat menjadi mubtada’

Dalam susunan lafadz di atas menurut rumus A3 adalah

مُبْتَـدَاءْ – خَـبَرْ – فلغكاف

uraian فِي عِـلْمِ النَّحْوِ sudah dibahas di jilid 1 amtsilati dalam pengaruh huruf jer pada gabungan dua kata atau lebih.

Sampai di sisni dulu artikel ini, insya-Allah akan disambung dalam pemb ahasan berikutnya. termasuk juga macam – macam mubtada’ dan pembagian khobar.

Semoga bermanfaat dan barokah. Aaamiin

 

*Miliki bukunya dan pelajari isinya.

Kritik, saran, tanggapan anda bisa anda tulis di kolom komentar atau via wa:

0852 5971 7000

Penulis: Moh Mahfudz Rozy

Support dakwah dengan infaq: BSI Rek 1177974474 an. MOH MAHFUDZ ROZY

About Us

Contact Us

Privacy Policy

Disclaimer

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *