AMTSILATI
JILID 2
BAB
V
WAZAN
MASHDAR تَفَعُّـلٌ
Wazan
mashdar berikut ini adalah تَفَعُّـلٌ huruf pertama berupa ta’ ‘ain
fi’il dibaca dlommah dan bertasydid.
Apa
saja wazan – wazan mashdar ?
Wazan
– wazan adalah:
إِفْعَـالٌ،
إِفْتِعَـالٌ، إِنْفِعَـالٌ، تَفْعِيْـلٌ، تَفَعُّـلٌ،
تَفَـاعُلٌ، مُفَـاعَلَةٌ، إِسْتِفْعَـالٌ
Sama
sebagaimana sebelumnya agar mudah dalam menentukan wazan maka tidak menghitung
huruf tambahan yaitu:
اَلْـ، انِ، يْنِ،
وْنَ، يْنَ،اتٌ،اتٍ، ةً، ةٍ، ةٌ
Baiklah kali ini saya akan melanjutkan wazan mashdar yang berupa تَفَعُّـلٌ
Contoh:
تعـذر adalah mashdar mengiikuti wazan تَفَعُّـلٌ
تـبرج adalah mashdar mengikuti wazan تَفَعُّـلٌ
تعـرف adalah mashdar mengikuti wazan تَفَعُّـلٌ
تكـبر adalah mashdar mengikuti wazan تَفَعُّـلٌ
تكفـل adalah mashdar mengikuti wazan تَفَعُّـلٌ
Latihan
menentukan mashdar mengikuti wazan تَفَعُّـلٌ
والتّلفّظُ
بهـا سُنَّةٌ، عند تغـيّرِ الْفَمِ، التّعـبُّدُ لله تعـالى بترك المُفَطِّرَاتِ
مِن طُلُوْع الفجرِ الى غُرؤب الشمـس، التَّجَـمُّلُ هو تَزَيُّنُ الْإِنْسَانِ
بِفِعْلِ مَا يَجْعَلُهُ جَمِيْلاً في نَفْسِهِ، التَّجَمُّلُ: التَّزَيُّنُ
والتَّحَسُّنُ وغِظْهارُ الزِّيْنَةِ والْجَمِيْلِ، التَّصَرُّفُ على الرَّعِيَّة
مَنُوْطٌ بِالْمَصْلَحَة، التَّصَوُّرُ في عِلْمِ الْمَنْطِقِ، التَّعَـلُّمُ من
النَّاحِيَةِ اللُّغَوِيَّةِ مُشْتَقٌّ من الْفِعْلِ الْخُمَـاسِيِّ، تَدَبُّرُ
الْأُمُوْرِ: التَّفْكِيْرُ والتَّأَمُّلُ فيهـا، تَكَلُّفُ الْإِنْسَانِ
إِظْهَارَ نَفْسِهِ في صُوْرَةٍ حَسَنَةٍ، تعـذّرُ تَسْجِيْلِ الدُخُوْلِ
باسْتِخْـدامِ الهَـاتِفِ، لَقَدْ وَرَدَ التَّبَرُّجُ في مَوْضِعَيْنِ في الْقُرْاَن:
اَلْمَوْضِعُ اْلاَوَّلُ في سُوْرَةِ النُّوْرِ وَالثَّانِي في سورة اْلاَحْزابِ، اَلتَّكَـبُّرُ
على المتكـبِّرصدقةٌ، التَّكَفُّـلُ النَّفْسِيُّ والإِجْتِمَاعٍيُّ لِلطِّفْلِ الْيَتِـيْمِ،
اَلتَّقَـرُّبُ إِلَى اللَهِ تعـالى
بِالْعِبَـادِ، اَلتَّوَسُّـلُ
غلى رسول الله بِقِـراءةِ سورةِ الفـاتحةِ.
Dalam
keadaan tidak berharokat tentunya bisa dibaca apa saja, maka yang menentukan
adalah susunan kalimat sehingga memberikan sebuah pemahaman yang dikehendaki
atau yang sesuai.
Contoh
uraian:
والتّلفّظُ بهـا سُنَّةٌ
Adapun
melafadzkan dengan niat itu hukumnya sunnah
وَ
Rumus utama:
Bedakan
setiap kata / lafadz antara: a) isim b) fi’il c) huruf. dasarnya:
إِسْمًا وَ
فِعْلاً ثُمَّ حَرْفًا مَيِّزَا # لَفْظًا بِمَا مِنَ الْعَلاَمَةِ احْرِزَا
Bedakan dulu
isim fi’il dan huruf # Dengan tanda tanda isim fi’il huruf
وَ
adalah huruf.
semua huruf hukumnya mabni dasarnya:
وَكُلُّ حَرْفٍ
مُسْتَحِقٌّ لِلْبِنَا # وَالْأَصْلُ فِي الْمَبْنِيِّ أَنْ يُسكَّنَ
Dan semua huruf hukumnya mabni # Sukun jadi tanda aslinya mabni
وَ
mabni fathah
اَلتّلفّظُ adalah isim,
karena Al. dasarnya
بِالْجَرِّ
وَالتَّنْوِيْنِ والنِّدَا وَاَلْ # وَمُسْنَدٍ لِلْإِسْمِ تَمْيِيْزٌ حَصَلْ
Tanda isim dengan jer tanwin Al nida’ # dan musnad ilaih contoh fa’il
mubtada
Karena yang kita temui lafadz اَلتّلفّظُ adalah isim maka berikutnya penerapan rumus A1.
Rumus A1 adalah membedakan isim
antara:
- Ma’rifat /
Nakiroh
- Mabni /
Mu’rob
- Mudzakkar
/ Muannats
- Mufrod /
mutsanna / Jamak
اَلتّلفّظُ adalah
makrifat, karena Al. dasarnya makrifat secara umum
وَغَيْرُهُ
مَعْرِفَةٌ كَهُمْ وَذِيْ # وَهِنْدَ وَابْنِ وَالْغُلاِمِ وَالَّذِيْ
Makrifat
yaitu selain nakiroh # Dlomir nama Al maushul mudlof isyaroh
اَلتّلفّظُ adalah
makrifat dengan Al. dasarnya:
اَلْ حَرْفُ
تَعْرِيْفٍ اَوِاللَّامُ فَقَطْ # فَنَمَطٌ عَرَّفْتَ قُلْ فِيْهِ النَّمَطْ
Al atau lam itu huruf makrifat # Al nempel di nakiroh jadi makrifat
اَلتّلفّظُ adalah
mu’rob, karena tidak serupa dengan huruf. dasarnya
وَمُعْرَبُ
الْأَسْمَاءِ مَا قَدْ سَلِمَا # مِنْ شَبَهِ الْأَرْضِ كَأَرْضٍ وَسُمَا
Mu’robnya
kalimat isim itu sepi # serupa huruf contoh
سُمَا dan
اَرْضٍ
اَلتّلفّظُ adalah mudzakkar,
karena tidak ada tanda – tanda muannats.
Tanda muannats diakhiri ta’ atau alif, atau menyimpan
ta’. dasarnya
عَلاَمَةُ
التَّائْنِيْثِ تَاءٌ اَوْ اَلِفْ # وَفِيْ اَسَمٍ قَدَّرُوا التَّا كَالْكَتِفْ
Cirinya
muannats alif atau Ta’ # Dan kadang tanpa tanda dengan nyimpan Ta’
اَلتّلفّظُ adalah mufrod
( menunjukkan makna satu ).
Rumus A2:
Tentukan kata / lafadz antara: isim fa’il, isim
maf’ul, mashdar. atau bukan isim fa’il, bukan isim maf’ul dan juga bukan
mashdar.
Apabila bukan dari salah satu tiga di atas maka yang
menentukan kamus.
Apa saja yang ditentukan kamus ?
Yang ditentukan adalah: mashdar madli tiga huruf,
mashdar mim, jamak taksir, jamid.
Termasuk yang manakah lafadz اَلتّلفّظُ menurut
rumus A2 ?
اَلتّلفّظُ
adalah
mashdar mengikuti wazan تَفَعُّـلٌ huruf tambahannya
Al.
بِ
adalah
huruf jer. dasarnya
هَاكَ حُرُوْفَ
الْجَرِّ وَهْيَ مِنْ إِلَى # حَتَّى خَلاَ حَاشَا عَدَ فِيْ عَنْ عَلِى
مُذْ مُنْذُ رُبَّ
اللاَّمُ كَيْ وَاوٌ وَ تَــا # وَالْكـَافُ وَ الْبَـا وَلَعَــــــــلَّ وَ
مَتَى
Huruf jar
itu berupa min dan ilaa # Hatta khalaa hasyaa ‘adaa fii ‘an ‘alaa
Mudz mundzu
Lam dan Kay wawu dan Ta # Huruf Kaf dan Ba dan La’alla dan Mata
Semua huruf termasuk huruf jar hukumnya mabni. dasarnya:
وَكُلُّ حَرْفٍ
مُسْتَحِقٌّ لِلْبِنَا # وَالْأَصْلُ فِي الْمَبْنِيِّ أَنْ يُسكَّنَ
Dan semua
huruf hukumnya mabni # Sukun jadi tanda aslinya mabni
بِ mabni kasroh
هَـا lafadz setelah huruf jar, hukumnya majrur atau jar.
tanda jarnya tetap ( tidak dengan kasroh ) karena dlomir hukumnya mabni.
dasarnya:
وَكُلُّ مُضْمَرٍ
لَهُ الْبِنَا يَجِبْ # وَلَفْظُ مَا جُرَّ كَلَفْظِ مَا نُصِبْ
Semua dlomir
juga mabni hukumnya # Lafadz jarnya seperti lafadz nashabnya
هَـا mabni sukun.
هَـا dlomir muttashil untuk mufrod muanntas ghaibah (
sebagai kata ganti lafadz sebelumnya yaitu اَلنِّيَّةُ .
هَـا dlomir muttashil mahal jer ( menempati tempat yang
hukumnya jer ) sebab berada setelah huruf jer yaitu بِ .
سُنَّـةٌ menurut rumus utama adalah isim karena tanwin.
سُنَّـةٌ menurut rumus A1 adalah nakiroh karena tanwin.
dasarnya
نَكِـرَةٌ
قَابِلُ اَلْ مُؤَثِّـرَةْ # اَوْ وَاقـِعٌ مَوْقِـعَ مَا قَـدْ ذُكِـرَ
Nakiroh jadi
ma’rifat bila ber-Al # ciri mudahnya tanwin dapat dihafal
سُنَّـةٌ kalau dimakrifatkan diberi Al menjadi اَلسُّنَّـةُ.
سُنَّـةٌ menurut rumus A2:
bukan isim fa’il, bukan isim maf’ul dan juga buka
mashdar ( tidak ada yang sesuai dengan wazan – wazan yang ada ).
سُنَّـةٌ menurut rumus A2 isim jamid ( lebih tepatnya lihat
kamus ).
Demikian penjelasan wazan mashdar ini, semoga menambah
pemahaman, kemudahan, manfaat dan barokah. Aaamiin.
*Miliki
bukunya dan pelajari isinya.
Kritik,
saran, tanggapan anda bisa anda tulis di kolom komentar atau via wa:
0852 5971
7000
Penulis: Moh Mahfudz Rozy
Support dakwah dengan infaq: BSI Rek 1177974474 an. MOH MAHFUDZ ROZY