ISIM GHAIRU MUNSHORIF
( ISIM TANPA TANWIN )
Semua isim itu bertanwin sebagaimana dalam bab tanda –tanda isim, kecuali ada tiga yang tanpa tanwin:
1. Sebab diawali Al contoh اَلْحَمْدُ
kalau tanpa Al menjadi حَمْدٌ
2. Menjadi mudlof seperti lafadz اَرْكَانُ dalam susunan اَرْكَانُ
الْإِسْلاَمِ jika tidak dalam
keadaan mudlof dibaca اَرْكَانٌ
3. Isim ghairu munshorif seperti lafadz مَسَاجِدُ
Yang menjadi pembahasan berikut ini adalah isim ghairu munshorif.
Apa yang disebut isim ghairu munshorif ?
Isim ghoiru munshorif adalah isim yang tanwinnya
tercegah atau tidak boleh bertanwin dengan beberapa alasan atau ‘illat.
Bagaimana I’robnya isim ghoiru munshorif ?
1. Rofa’ dengan menggunakan
dlommah seperti lafadz مَسَاكِيْنُ dalam susunan نَصَرَ مَسَاكِيْنُ ( telah memberi pertolongan
siapa beberapa orang miskin ).
2. Nashob dengan fathah seperti
lafadz رَاَيْتُ مَسَاكِيْنَ
3. Jar dengan harokat fathah seperti lafadz عَلَى مَسَاكِيْنَ
Demikian ini ( rofa’ dlommah, nahsab fathah, jar
fathah ) selagi tidak dimudlofkan atau tanpa Al, apabila dimudlofkan atau isim
ghairu munshorif tersebut ada Al maka I’robnya berhukum sebagaimana asalnya
yaitu rofa’ dengan dlommah, nashob dengan fathah dan jar dengan menggunakkan
kasroh. dasarnya
وَجُرَّ بِالْفَتْحَةِ مَالاَ يَنْصَرِفْ # مَالَمْ يُضَفْ اَوْ يَكُ
بَعْدَ اَلْ رَدِفْ
Isim ghairu
munshorif rofa’nya dlommah # Tandanya jar dan nashob memakai fathah
Selama tidak
dimudlof dan tanpa Al # Bila mudlof ada Al hukumnya asal
Isim ghoiru
munshorif adalah isim yang tanpa tanwin atau tanwinnya tercegah sebab beberapa
keadaan atau ‘illat. ada yang tidak boleh bertanwin dengan alas an atau sebab
satu macam, adapula yang tidak menerima tanwin karena dua sebab atau alasan
tidak boleh bertanwin dua alasan.
Isim ghairu munshorif yang tidak boleh bertanwin sebab
satu alasan atau ‘illatnya satu ada tiga macam:
1. Shighat muntahal jumu’.
2. Diakahiri alif.
Shighat
muntahal jumu’ ada dua macam:
1. Ikut wazan مَفَاعِلُ seperti مَوَاضِعُ atau serupa seperti شَرَائِطُ ( cirinya yang serupa tidak
diawali huruf mim ).
2. Ikut wazan مَفَاعِيْلُ seperti مَسَاكِيْنُ atau yang serupa seperti lafadz شَيَاطِيْنُ ( cirinya yang serupa tidak
diawali huruf mim )
Dari dua contoh di atas tanpa Al dan tanpa tanwin
sebab tanwinnya tercegah alasannya hanya satu yaitu shighat muntahal jumu’. dalam
keadaan jar maka tanda jarnya dengan fathah baik jar sebab berada etelah huruf
jar atau mengikuti lafadz yang dibaca jar atau berhukum jar sebab menjadi
mudlof ilaih seperti lafadz بِشَرَائِطَ، فِيْ مَسَاجِدَ tidak dibaca bi syaroithi atau
fi masaajidi.
Kecuali ada Al atau dimudlofkan maka hukumnya kembali
asal, rofa’ dlommah, nashab fathah, jar kasroh.
Contoh isim ghoiru munshorif ( shighat muntahal jumu’
yang ada Al ):
مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ
Lafadz اَلْخَبَائِثِ
berhukum jar sebab ikut ( ‘athof ) pada lafadz
sebelumnya yang dibaca jar yaitu اَلْخُبُثِ
sedangkan tanda jarnya اَلْخَبَائِثِ
walaupun serupa dengan shighat muntahal jumu’ menggunakan
harokat kasroh sebab ada Al.
Maka dengan contoh di atas dapat kita lebih
memahaminya bahwa isim ghoiru munshorif baik satu ‘illat atau yang dua ‘illat
apabila ada Al atau dimudlofkan maka hukumnya kembali asal ( rofa’ dengan
dlommah, nashob dengan fathah, jar dengan kasroh ).
Semoga artikel ini dapat membantu dalam memahami ilmu
nahwu utamanya yang menggunakan metode amtsilati. semoga pula bermanfaat dan barokah.
Aaamiin
*Miliki
bukunya dan pelajari isinya.
Kritik,
saran, tanggapan anda bisa anda tulis di kolom komentar atau via wa:
0852 5971
7000
Penulis: Moh Mahfudz Rozy
Support dakwah
dengan infaq: BSI Rek 1177974474 an. MOH MAHFUDZ ROZY
TAG :
#TANPATANWIN #ISIM #TANDAISIM #GAHIRUMUNSHORIF #SHIGHAT #MUNTAHALJUMUK #AMTSILATI #BELAJARBACAKITAB