Pengaruh
‘amil nawasikh كَانَ وَاَخَوَاتُهَا
‘Amil di dalam ilmu nahwu sangat berbeda sekali dengan apa yang dimaksud ‘amil dalam zakat. ‘amil yang terdapat dalam istilah ilmu nahwu adalah beberapa lafadz tertentu yang dapat melakukan perubahan hukum bacaan pada lafadz setelahnya.
Nawasikh sendiri artinya adalah menyalin atau merubah, ada pula yang memberikan pengertian dari nawasikh adalah merusak. jadi kita lebih mudah lagi memahaminya jika tahu tentang pengertian nawasikh. merubah atau menyalin, merusak dalam istilah ilmu nahwu adalah merubah hukumnya mubtada yang asalnya rofa’ bisa berhukum nashob sebab amil nawasikh yang ada pada sebelumnya mubtada’. begitu juga nawasikh bisa merusak hukumnya khobar yang semestinya rofa’ dapat berubah menjadi berhukum nashob apabila ada amil yang sebelumnya memberikan hukum atas wajibnya khobar berhukum nashob.
Dari
beberapa ‘amil nawasikh tersebut ada yang merubah hukumnya mubtada’ saja yang
asalnya rofa menjadi berhukum nashob seperti إِنَّ dan
saudara – saudaranya sedangkan khobarnya tetap berhkum rofa’.
untuk lebih jelasnya bagimana bentuk rofa’ atau nashobanya lafadz klik disini.
Adapula
yang pengamalannya ‘amil merubah hukumnya khobar saja yang semestinya dofa’
berubah menjadi berhukum nashob sedangkan mubtada’nya tetap berhukum rofa’
sebagaimana yang akan saya tulis berikut ini.
‘Amil
nawasikh yang merubah hukumnya khobar menjadi berhukum nashob adalah كَانَ وَاَخَوَاتُهَا (
kaana dan saudara – saudaranya ). ‘amil
ini berfungsi merofa’kan mubtada’ dan menashobkan khobar. perhatikan perubahan
lafadz berikut ini sebelum dan sesudah kemasukan كَانَ
وَاَخَوَاتُهَا
contoh:
زَيْدٌ عَالِمٌ
Adapun
zaid itu orang yang ‘alim
زَيْدٌ
adalah
isim tanda isimnya ialah tanwin atau bertanwin dasarnya klik di sini
زَيْدٌ
dibaca
rofa’ sebab menjadi mubtada’, menjadi mubtada’ karena isim ma’rifat berada di
awal kalimat ( permulaan ), dasarnya klik di sini.
Sedangkan
mubtada’ hukumnya rofa’ dasarnya klik di sini, maka lafadz زَيْدٌ dalnya
dibaca DUN tidak dibaca DIN atau DAN sebab menjadi mubtada’ yang memang semestinya
berhukum rofa’.
عَالِمٌ
dibaca
rofa’ ( tanda rofa’nya dlommah ) karena menjadi khobar, menjadi khobar sebab
setelah mubtada’ dan pantas diberi makna itu atau adalah. khobar hukumnya rofa’.
dasarnya klik di sisni. macam – macam tanda rofa’ klik di sini.
Sebab
menjadi khobar inilah lafadz عَالِمٌ mimnya tidak dibaca MAN atau MIN. akan
tetapi apabila berada setelahnya كَانَ
وَاَخَوَاتُهَا
maka
hukumnya عَالِمٌ
berubah berhukum nashob, karena pengamalannya كَانَ وَاَخَوَاتُهَا adalah
merofa’kan mubtada’ dan menashobkan khobar. contoh:
كَانَ زَيْدٌ عَالِمًا
Ada siapa zaid itu orang yang ‘alim
Khobar |
Mubtada’ |
‘Amil
nawasikh |
عَالِمًا |
زَيْدٌ |
كَانَ |
Itu orang
yang ‘alim |
Siapa zaid |
Ada |
Apa yang menjadi dasar atas pengamalannya كَانَ
وَاَخَوَاتُهَا ?
Dasarnya adalah:
تَرْفَعُ
كَانَ الْمُبْتَدَ اسْمًا وَالْخَبَرْ # تَنْصِبُهُ كَكَانَ سَيِّدًا عُمَرْ
Pengaruh كَانَ menashobkan khobarnya # Mubtada’
isimnya dan khobar khobarnya
Apa saja
saudara كَانَ atau pengamalannya seperti كَانَ ?
Saudaranya كَانَ adalah:
ظَلَّ، بَاتَ، اَضْحَى، اَصْبَحَ، اَمْسَى،
صَارَ، لَيْسَ، زَالَ، بَرِحَ
Dasarnya:
كَكَانَ
ظَلَّ بَاتَ اَضْحَى اَصْبَحَ # اَمْسَى وَصَارَ لَيْسَ زَالَ بَرِحَ
Jenisnya
dholla, baata, adhha, ashbaha # amsaa dan shooro, laysa, zaala, bariha
Contoh:
صَارَ عَالِمًا
Menjadi siapa dia satu laki – laki itu orang yang ‘alim
Semoga tulisa ini dapat membantu dalam belajar ilmu
nahwu, menjadikan lebih mudah dalam memahaminya dan bermanfaat serta barokah.
Aaamiin
*Miliki
bukunya dan pelajari isinya.
Kritik,
saran, tanggapan anda bisa anda tulis di kolom komentar atau via wa:
0852 5971
7000
Penulis: Moh Mahfudz Rozy
Support dakwah dengan infaq: BSI Rek 1177974474 an. MOH
MAHFUDZ ROZY
TAG:
#AMILNAWASIKH #PENGARUH #ILMUNAHWU #METODE #AMTSILATI #MUBTADA #KHOBAR #MENYALIN #MERUBAH #MERUSAK