JILID 1 BAB II
اَلضَّمِيْرُ
DLOMIR
( KATA GANTI )
PENGARUH
HURUF JER PADA DHOMIR.
Dlomir adalah kata ganti, dlomir ada dua bagian 1. Dlomir
munfashil ( berdiri sendiri ) 2. Dlomir muttashil ( selalu menempel ).
Dlomir munfashil ini terbagi dua bagian 1. Mahal rofa’ (
menempati di tempat yang hukumnya rofa’ ) 2. Dlomir munfashil mahal nashob (
menempati di tempat yang berhukum nashob ).
Sedangkan dlomir muttashil yang tertulis di dalam buku metode amtsilati juga ada dua. 1. Dlomir muttashil mahal nashob ( menempati di tempat yang berhukum nashob ) 2. Dlomir muttashil maha jer ( menempati di tempat yang berhukum jer ).
Dari masing – masing bagian dlomir ada yang untuk laki –
laki ( mudzakkar ), ada pula yang untuk perempuan ( muannats ). baik dalam
keadaan mufrod ( satu ) mutsanna ( dua ) atau jamak ( beberapa ) yang terhitung
mulai dari jumlah tiga. Akan tetapi semua jenis dlomir tersebut huykumnya mabni
( tetap ) tidak berubah walaupun dalam keadaan rofa’, nashob, jer. Dasarnya
۱٤۔ وَكُلُّ مُــــضْـمَرٍ لَـــهُ
الْــبِـنَـا يَجِــبْ # وَلَفْـظُ مَــا جُـرَّ كَلَـفْــظِ مَـا
نُـصِـبْ
Semua
dhomir juga mabni hukumnya # Lafadz jarnya seperti lafadz nashabnya
Contoh :
هُوَ قَائِـمٌ، هِيَ
قَائِمَةٌ
Kedua contoh di atas adalah dlomir munfashil mahal
( menempati ) tempat yang berhukum rofa’ ( keterangan selengkapnya insya-allah
nanti akan dibahas di jilid tiga ). Sesuai dengan materi metode amtsilati.
Foto: santri yayasan pendidikan islam dan sosial darul khidmah jambesari ( binaan penulis ) sedang praktik membaca kitab kuning.
Berikut ini adalah dlomir munfashil mahal rofa’ ( menempati di tempat
yang berhukum rofa’ ). Dlomir munfashil untuk ghaib atau gahibah
Perempuan ( مؤنث غائبة ) |
Laki –
laki ( مذكـر غائب ) |
Waqi’nya وقع |
هِيَ |
هُوَ |
مفرد |
هُمَـا |
هُمَا |
تثنية |
هُـنَّ |
هُـمْ |
جمع |
هُـوَ adalah
dlomir munfashil mahal rofa’, waqi’nya atau kedudukannya mufrod mudzakkar
ghaib.
Contoh:
Perempuan ( مؤنث غائبة ) |
Laki –
laki ( مذكـر غائب ) |
Waqi’nya وقع |
هِيَ قَائِـمَةٌ |
هُوَ قَائِـمٌ |
مفرد |
هُمَـا قَائِـمَتَانِ |
هُمَا قَائِـمَانِ |
تثنية |
هُـنَّ قَائِـمَاتٌ |
هُـمْ قَائِـمُوْنَ |
جمع |
Keterangan:
-
Ghaib berarti yang dibicarakan ( pihak ketiga )
laki – laki.
-
Ghaibah berarti yang dibicarakan ( pihak ketiga
) perempuan.
- Dlomir هُمَـا digunakan untuk dua orang, baik dua orang laki –
laki atau dua orang perempuan atau satunya laki – lakinya dan satunya perempuan. Dlomir ini pada dasarnya menunjukkan kata ganti dia/ia keduanya.
- Digunakan
benda atau orang.
Dlomir munfashil rofa’ untuk mukhothob atau
mukhothobah.
Perempuan ( مؤنث مُخَاطَبَةْ ) |
Laki –
laki ( مذكـر مُخَاطَبْ ) |
Waqi’nya وقع |
اَنْتِ |
اَنْتَ |
مفرد |
اَنْتُمَـا |
اَنْتُمَـا |
تثنية |
اَنْتُنَّ |
اَنْتُـمْ |
جمع |
اَنْتَ adalah
dlomir munfashil mahal rofa’, waqi’nya atau kedudukannya mufrod mudzakkar mukhothob.
Keterangan:
-
Mukhothob adalah yang diajak bicara ( pihak kedua
) orang laki – laki.
-
Mukhothobah adalah yang diajak bicara ( pihak kedua
) orang perempuan.
- Dlomir اَنْتُمَا digunakan untuk dua orang, baik dua orang laki –
laki atau dua orang perempuan atau satunya laki – lakinya dan satunya perempuan.
Dlomir ini pada dasarnya menunjukkan kata dua orang yang diajak bicara.
- Apabila
yang diajak dua orang perempuan semuanya maka lafadz setelahnya menggunakan
yang tastniyah muannats.
Contoh:
Perempuan ( مؤنث مُخَاطَبَةْ ) |
Laki –
laki ( مذكـر مُخَاطَبْ ) |
Waqi’nya وقع |
اَنْتِ قَائِـمَةٌ |
اَنْتَ قَائِـمٌ |
مفرد |
اَنْتُمَـا قَائِـمَتَانِ |
اَنْتُمَـا قَائِـمَانِ |
تثنية |
اَنْتُنَّ قَائِـمَاتٌ |
اَنْتُـمْ قَائِـمُوْنَ |
جمع |
Selanjutnya adalah dlomir
munfashil mahal rofa’ untuk mutakallim wahdah dan mutakallim ma’a algahir.
Laki –
laki / perempuan ( مذكـر / مؤنث ) |
Waqi’nya وقع |
اَنَا |
مفرد |
نَحْـنُ |
تثنية |
Contoh:
Laki –
laki / perempuan ( مذكـر / مؤنث ) |
Waqi’nya وقع |
اَنَا قَائِـمٌ |
مُتَكَلِّمْ وَحْدَهُ |
نَحْـنُ قَائِـمُوْنَ |
مُتَكَلِّمْ مَعَ الْغَيْرِ اَوْ مُعَظِّمْ نَفْسَهُ |
Keterangan:
-
Mutakallim adalah orang yang berbicara ( pihak
kesatu ) baik orang laki – laki atau perermpuan dlomirnya sama menggunakan اَنَا .
- Mutakallim wahdah adalah pembicara satu orang.
- Mutakallim ma’a alghair sipembicara bersamaan
oarng lain. Misalnya utsman, ‘umar berbicara dengan bakar. Atau boleh juga
sipembicara hanya sendirian karena mengagungkan dirinya sebab berbicara dengan
yang lebih mulya / usianya lebih tua.
Untuk menentukan mudzakkar
atau muannats akan dibahas dalam jilid dua. Begitu pula kedudukan / mahal rofa’
pembahasannya terdapat dalam jilid tiga.
Demikian yang dapat kami bahas
/ tulis yang insya – allah dlomir yang lain akan dibahas pada halaman yang lain
( mendatang ). Semoga dapat membantu para pemula dalam belajar metode amtsilati
sehingga lebih mudah memahaminya. Semoga pula bermanfa’at dan barokah. Aaamiin.
Kunjungi
pula:
YT/FB:
MOH MAHFUDH ROZY
IG/TIKTOK/SNACK
VIDEO : MAHFUDHROZY
FB:
AMTSILATI INDONESIA
*Miliki
bukunya dan pelajari isinya.
Koreksi, kritik,
saran, tanggapan anda bisa anda tulis di kolom komentar atau via wa:
0852 5971
7000
Penulis: Moh Mahfudz Rozy
Support dakwah dengan infaq: BSI Rek
1177974474 atau via aplikasi dana dengan nomor 0852 5971 7000 an. MOH
MAHFUDZ ROZY.
TAG: #cara #belajar #kitab #metode #amtsilati #jilid1