BAB
II JILID 1
اَلضَّمِيْرُ
DLOMIR
( KATA GANTI )
Sebagaimana materi
sebelumnya sudah kami tulis dalam amtsilati jilid 1 bab II bahwa Kata yang
bergandeng dengan ya’ mutakallim ( يْ ) maka huruf
terakhir dibaca kasroh jika huruf terakhir tersebut tidak berupa huruf ‘illat ( ى / ا ) . begitu pula bentuk tatsniyah dan jamak saat bergandeng dengan
dlomir muttashil ya’ mutakallim, ya’ dlomir mutakallim dibaca fathah.
Contoh:
يَدَيْنِ
+ يْ = يَدَيَّ
PROSES LAFADZ
يَدَيَّ
يَدَيْنِ nun tatsniyah dibuang karena akan dimudlofkan / digabungkan dengan lafadz
setelahnya. Dasarnya
۱۲۔ نُـوْنًـاتَلــِيِ الْإِعْـــرَابَ اَوْ
تَـنْـوِيْــنَـا # مِـمَّـاتُـضِيْفُ اخْذِفْ كَطُوْرِسِيْـنَا
۱۳۔ وَالثَّـانِـيَ اجْـرُرْوَانْـوِ مِنْ
اَوْفِيْ إِذَا # لَمْ يَـــصْلُـحْ إِلاَّذَاكَ وَالاَّمَ خُــــذَا
Nun dan
tanwin yang jadi mudhof dibuang # Mudhof ilaih jar dan al mudhof dibuang
Idhafah harus
menyimpan maknanya فِيْ # Atau
maknanya مِـنْ dan maknanya لِ
Setelah nun tatsniyah dibuang
maka menjadi يَدَيْـ
Kemudian digabungkan atau
dimudlofkan pada dlomir ya’ mutakallim يَدَيْ + يْ dalam
lafadz ini setelah nun dibuang maka jelaslah berakhiran mu’tal ( huruf akhir
berupa ‘illat ya’ ). Sebagaimana materi sebelumnya bahwa lafadz / kata yang
bergandeng dengan ya’ mutakallim jika huruf terkhir berupa huruf ‘illat maka ya’
dlomir dibaca fathah. Ada dua huruf sama yaitu ya’-nya tatsniyah dan ya’ dlomir
maka dijadikan satu dengan diberi tasydid yang sekaligus memberikan harokat
fathah pada ya’ dlomir mutakallim يَدَيَّ
Dasarnya
۱٦ ۱۷- اٰخِـرَ مـَا اُضِـيْفَ لِلْـيَااكْـسِـــــرْ
إِذَا #
لَمْ يَـكُ مُـعْـتَـلاًّ كَـــرامٍ وَقَـذَا
Kata gandeng dhomir ya’ dibaca kasroh # Ya’ nya sukun jika mu’tal ya’ difathah
Namun apabila yang bergandeng dengan ya’ dlomir mutakallim ( يْ ) berupa mu’tal ( ا
)
Hukumnya ya’ dlomir diberi harokat fathah apabila yang digabungkan /
dimudlofkan dengan ya’ dlomir berupa huruf ‘illat berlaku juga dengan kata yang
bentuknya tatsniya atau jamak. Dasarnya
۱۸۔ اَوْيَـكُ كَابْــنَـيْنِ وَزَيْــدِيْـنَ فَـــــذِيْ # جَـمِيْـعُهَا
الْـيَا بَـعْدُ فَـتْحُـهَااحْـتُـذِيْ
Atau mutsanna yang akhirnya ya’ nun # Dlomir ya’ fathah dan jamak akhir
ya’ nun
Contoh yang tatsniyah
مُسْلِمِيْنَ
+ يْ = مُسْلْمِيَّ
Contoh yang jamak
mudzakkar
مُسْلِمِيْنَ
+ يْ = مُسْلِمِيَّ
*Keterangan
- Kedua nun dalam contoh di atas dibuang sebab menjadi
mudlof/digabungkan.
- Perbedaan antara tatsniyah dan jamak adalah pada harokat sebelum ya’
dlomir mutakallim
Semoga
tulisan ini dapat menambah mudah dalam belajar membaca kitab kuning bagi pemula.
Semoga pula bermanfaat dan barokah. Aaamiin
Kunjungi
pula:
YT/FB:
MOH MAHFUDH ROZY
IG/TIKTOK/SNACK
VIDEO : MAHFUDHROZY
FB:
AMTSILATI INDONESIA
*Miliki
bukunya dan pelajari isinya.
Koreksi, kritik,
saran, tanggapan anda bisa anda tulis di kolom komentar atau via wa:
0852 5971
7000
Penulis: Moh Mahfudz Rozy
Support dakwah dengan infaq: BSI Rek
1177974474 atau via aplikasi dana dengan nomor 0852 5971 7000 an. MOH
MAHFUDZ ROZY.
TAG: #cara #cepat #belajar #kitab #metode #amtsilati #jilid1 #dlomir #santri